Vitamin C berperan dalam berbagai proses biologis, seperti memperbaiki jaringan tubuh, membantu penyerapan zat besi, menjaga kesehatan kulit, pembuluh darah, dan tulang, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.
Namun, tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C secara alami, sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan atau suplemen.
Sayangnya, tidak semua orang memenuhi kebutuhan vitamin C-nya setiap hari. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi kekurangan vitamin C di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 10,4%.
Kekurangan vitamin C dapat terjadi akibat pola makan yang kurang sehat, seperti kurang mengonsumsi buah dan sayur, atau karena gangguan penyerapan vitamin C di dalam tubuh.
Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi jika tubuh kekurangan vitamin C:
1. Masalah kulit.
Kekurangan vitamin C dapat menurunkan kadar kolagen dalam tubuh, yaitu protein yang membentuk lapisan kulit dan jaringan ikat tubuh.
Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, kusam, atau tampak rusak. Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat kuku menjadi rapuh, bergaris putih, dan tampak ada titik-titik merah.
Kekurangan vitamin C juga dapat mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi diri dari paparan sinar UV, sehingga kulit lebih rentan terbakar matahari atau mengalami kemerahan.
2. Luka sulit sembuh.
Kolagen juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C akan menghambat pembentukan kolagen baru, sehingga luka menjadi lebih lama sembuh.
Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat luka lebih rentan terkena infeksi.
3. Mudah memar.
Kekurangan vitamin C dapat membuat pembuluh darah mudah pecah karena berkurangnya jumlah kolagen.
Akibatnya, darah bocor ke area sekitarnya dan menyebabkan memar. Mudah memar merupakan salah satu gejala yang umum terjadi akibat kurangnya asupan vitamin C.