6 Akibat Kekurangan Vitamin C Bagi Kesehatan Tubuh - Portal Masyarakat

Menu Nav

    Social Items

6 Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh Jika Kekurangan Vitamin C
6 Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh Jika Kekurangan Vitamin C


PORTAL MASYARAKAT - Vitamin C merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Vitamin C berperan dalam berbagai proses biologis, seperti memperbaiki jaringan tubuh, membantu penyerapan zat besi, menjaga kesehatan kulit, pembuluh darah, dan tulang, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.

Namun, tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C secara alami, sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan atau suplemen.

Sayangnya, tidak semua orang memenuhi kebutuhan vitamin C-nya setiap hari. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi kekurangan vitamin C di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 10,4%.

Kekurangan vitamin C dapat terjadi akibat pola makan yang kurang sehat, seperti kurang mengonsumsi buah dan sayur, atau karena gangguan penyerapan vitamin C di dalam tubuh.


Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi jika tubuh kekurangan vitamin C:

1. Masalah kulit.

Kekurangan vitamin C dapat menurunkan kadar kolagen dalam tubuh, yaitu protein yang membentuk lapisan kulit dan jaringan ikat tubuh.

Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, kusam, atau tampak rusak. Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat kuku menjadi rapuh, bergaris putih, dan tampak ada titik-titik merah.

Kekurangan vitamin C juga dapat mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi diri dari paparan sinar UV, sehingga kulit lebih rentan terbakar matahari atau mengalami kemerahan.


2. Luka sulit sembuh.

Kolagen juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C akan menghambat pembentukan kolagen baru, sehingga luka menjadi lebih lama sembuh.

Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat luka lebih rentan terkena infeksi.

3. Mudah memar.

Kekurangan vitamin C dapat membuat pembuluh darah mudah pecah karena berkurangnya jumlah kolagen.

Akibatnya, darah bocor ke area sekitarnya dan menyebabkan memar. Mudah memar merupakan salah satu gejala yang umum terjadi akibat kurangnya asupan vitamin C.


4. Tubuh mudah lelah.

Kekurangan vitamin C dapat mengganggu proses perubahan lemak menjadi energi di dalam tubuh, serta mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi.

Zat besi merupakan mineral yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka tubuh akan mengalami anemia, yaitu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup.

Anemia dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, pucat, sesak napas, atau pusing.


5. Gusi berdarah dan gigi copot.

Vitamin C juga berperan dalam menjaga kesehatan gusi dan gigi. Kekurangan vitamin C akan membuat gusi menjadi meradang, bengkak, atau berdarah.

Hal ini disebut dengan gingivitis. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi pada jaringan yang mengelilingi gigi. Periodontitis dapat menyebabkan gigi menjadi goyang atau copot.

6. Scurvy.

Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang parah. Scurvy dapat menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri sendi, bengkak, perdarahan, anemia, dan kematian jaringan.

Scurvy jarang terjadi di negara-negara maju, tetapi masih menjadi masalah di negara-negara berkembang atau daerah yang mengalami kelaparan.

Scurvy dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, kiwi, paprika, brokoli, atau tomat.


Untuk mencegah kekurangan vitamin C, setiap orang dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C sesuai dengan kebutuhan harian. Laki-laki dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi kurang lebih 90 miligram vitamin C per hari.

Sedangkan wanita dewasa, sekitar 75–85 miligram per hari. Sementara pada anak-anak hingga remaja, asupan vitamin C yang dianjurkan adalah sekitar 50–75 miligram per hari.

Jika Anda mengalami gejala-gejala kekurangan vitamin C, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dokter dapat memberikan suplemen vitamin C atau obat-obatan lain yang sesuai dengan kondisi Anda.

Selain itu, Anda juga perlu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta menghindari faktor-faktor yang dapat mengurangi penyerapan vitamin C, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.



PORTAL MASYARAKAT

Baca Juga

6 Akibat Kekurangan Vitamin C Bagi Kesehatan Tubuh

6 Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh Jika Kekurangan Vitamin C
6 Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh Jika Kekurangan Vitamin C


PORTAL MASYARAKAT - Vitamin C merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Vitamin C berperan dalam berbagai proses biologis, seperti memperbaiki jaringan tubuh, membantu penyerapan zat besi, menjaga kesehatan kulit, pembuluh darah, dan tulang, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.

Namun, tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C secara alami, sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan atau suplemen.

Sayangnya, tidak semua orang memenuhi kebutuhan vitamin C-nya setiap hari. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi kekurangan vitamin C di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 10,4%.

Kekurangan vitamin C dapat terjadi akibat pola makan yang kurang sehat, seperti kurang mengonsumsi buah dan sayur, atau karena gangguan penyerapan vitamin C di dalam tubuh.


Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi jika tubuh kekurangan vitamin C:

1. Masalah kulit.

Kekurangan vitamin C dapat menurunkan kadar kolagen dalam tubuh, yaitu protein yang membentuk lapisan kulit dan jaringan ikat tubuh.

Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, kusam, atau tampak rusak. Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat kuku menjadi rapuh, bergaris putih, dan tampak ada titik-titik merah.

Kekurangan vitamin C juga dapat mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi diri dari paparan sinar UV, sehingga kulit lebih rentan terbakar matahari atau mengalami kemerahan.


2. Luka sulit sembuh.

Kolagen juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C akan menghambat pembentukan kolagen baru, sehingga luka menjadi lebih lama sembuh.

Selain itu, kekurangan vitamin C juga dapat membuat luka lebih rentan terkena infeksi.

3. Mudah memar.

Kekurangan vitamin C dapat membuat pembuluh darah mudah pecah karena berkurangnya jumlah kolagen.

Akibatnya, darah bocor ke area sekitarnya dan menyebabkan memar. Mudah memar merupakan salah satu gejala yang umum terjadi akibat kurangnya asupan vitamin C.


4. Tubuh mudah lelah.

Kekurangan vitamin C dapat mengganggu proses perubahan lemak menjadi energi di dalam tubuh, serta mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi.

Zat besi merupakan mineral yang penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka tubuh akan mengalami anemia, yaitu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup.

Anemia dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, pucat, sesak napas, atau pusing.


5. Gusi berdarah dan gigi copot.

Vitamin C juga berperan dalam menjaga kesehatan gusi dan gigi. Kekurangan vitamin C akan membuat gusi menjadi meradang, bengkak, atau berdarah.

Hal ini disebut dengan gingivitis. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi pada jaringan yang mengelilingi gigi. Periodontitis dapat menyebabkan gigi menjadi goyang atau copot.

6. Scurvy.

Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang parah. Scurvy dapat menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri sendi, bengkak, perdarahan, anemia, dan kematian jaringan.

Scurvy jarang terjadi di negara-negara maju, tetapi masih menjadi masalah di negara-negara berkembang atau daerah yang mengalami kelaparan.

Scurvy dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, kiwi, paprika, brokoli, atau tomat.


Untuk mencegah kekurangan vitamin C, setiap orang dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C sesuai dengan kebutuhan harian. Laki-laki dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi kurang lebih 90 miligram vitamin C per hari.

Sedangkan wanita dewasa, sekitar 75–85 miligram per hari. Sementara pada anak-anak hingga remaja, asupan vitamin C yang dianjurkan adalah sekitar 50–75 miligram per hari.

Jika Anda mengalami gejala-gejala kekurangan vitamin C, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dokter dapat memberikan suplemen vitamin C atau obat-obatan lain yang sesuai dengan kondisi Anda.

Selain itu, Anda juga perlu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta menghindari faktor-faktor yang dapat mengurangi penyerapan vitamin C, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.



PORTAL MASYARAKAT